 |
|
|
Kali ini saya diminta untuk membimbing siswa untuk maju ke OSP (olimpiade sains propinsi)
btw, karena belum pengalaman (baru tahun kemarin) pun, siswa yang dibimbing bukan siswa SMK TELKOM, jadi gak tahu hasilnya. katanya gak lolos semua.
makanya hari ini rajin browsing soal-soal TOKI, tapi kok cuma sedikit ya...
siapa yang punya soal-soal kirim dong ke tenia_ayu@yahoo.com...
uno dan meli (kiri atas)
uno dan sekar (kanan atas)
uno dan youtha (kiri bawah)
foto ini saya ambil saat anak saya bermain dengan teman sebayanya, yaitu Meli (teman saat masih di Dukuh waluh), Youtha (teman karib), dan Sekar (teman yang katanya mirip uno, kayak anak kembar)
ajak anak keluar rumah dan bersosialisasi. saat masih tinggal di desa dukuh waluh, uno senang mainan tanah dan mengumpulkan daun-daunan kering, lalu dimasukkan ke tas kresek. dia belajar berhitung, tak heran, di usianya yang ke 15 bulan, dia sudah hafal 1-10. meli adalah teman yang paling akrab dengan uno kala itu. kalo' mandi bareng, kalo' makan bareng, lihat kerbau, kambing, ayam, lari-larian di lapangan, semua sama meli. meski meli usianya lebih tua 8 bulan, tapi dia pinter ngemong uno. uno yang cerewet, meli yang pendiam dan manutan. he he he he
sekarang, saat udah pindah ke Ledug, uno tiap hari main ama youtha, gak peduli pagi hari, abis bangun tidur, siang, malem. uno yang tukang ngatur suka sekali mengatur youtha, tapi dasar youtha cuek, dia sering mengabaikan ajakan uno, jadinya sering berantem, tapi cuma sebentar, ntar baikan lagi. uno sering nyubit youtha saking jengkelnya, soalnya youtha terlalu cuek dan ngeyel
teman satu kompleks yang lain yaitu sekar. kata orang sekar mirip uno. embah uno juga pernah keliru, dikira uno ternyata sekar. semua sifatnya mirip, sekar dan uno anaknya anteng, senang membaca, dan menyanyi, kala itu sekar dan uno sedang membaca buku balita.....
mainan pasir
, batu, karaoke
mainan apa hari ini?
batu? pasir? karaoke?
biasanya, kalo' hari cerah, uno mainan di luar rumah...
pilihan bermainnya banyak, antara lain
meskipun kita (orang tua) menganggap batu-batuan di sekitar rumah kita tidak menarik, namun tidak demikian dengan balita kita. bentuknya bermacam-macam, ada yang bulat, lonjong, tak beraturan...., bahkan uno sudah bisa mengandaikan misalkan kalo' nemu batu yang bentuknya lonjong, katanya kaya' combro, kalo' yang bulat katanya kaya' perkedel, dsb...., dengan bermain batu, anak-anak pun mengenal tekstur lembut, halus, kasar. dengan bermain batu, uno juga belajar menghitung, misalkan menghitung batu yang lonjong, atau bulat, juga mengenal konsep besar dan kecil
jika hari hujan atau cuaca tak bersahabat, uno biasanya saya ajak menari dan bernyanyi.... putarkan lagu anak-anak seperti burung kakak tua, kupu-kupu dsb.... selain tambah banyak kosakatanya, dia juga tambah lincah....
sekali lagi, jangan takut kotor! kalau anak jadi kotor, mandikan, jangan dicegah, mereka akan kegirangan mainan ini..., kalau baju kotor, serahkan semua pada rinso ! he he he
Aku punya 3 teman kuliah yang cukup dekat.
Namanya Erly, Kiki dan Engel.
Walaupun karakter kita masing-masing berbeda, tapi aku cukup senang
berteman dengan mereka.
Diawali dengan seringnya kuliah bareng (karena kita berempat cewek yang kuliah di jurusan TI)
maka persahabatan berlanjut hingga ke ruang pribadi.
Aku pernah menulis novel dengan menggunakan karakter dan nama mereka, meski cerita di dalamnya fiksi belaka.
Engel : aktif berorganisasi, ia ikut mudika di gerejanya, dan aktivis gereja. Engel, ambisius dan kalo' ngomong agak bertele-tele, solider dan suka menolong.
kami pernah menangis bersama, saat diadakan camping di curug cipendok..., konon, kami lah yang nyuci piring dan ngambil air terus, yang lain pada pacaran :(.
sebel deh, sebel bangets...., mentang-mentang pacar kami gak ikut, jadi kami dimanfaatkan...
akhirnya, kami mandi aja di curug sambil bercanda tawa.......
Erly : Mungkin, dia yang agak lemot soal pelajaran, dia juga gampang putus asa, tapi, dia baik dan lembut hatinya...
Erly pernah hampir menyerah saat mengerjakan tugas akhir..., dan pengen berhenti
tapi, Kiki dan kami menyemangatinya agar terus.... maju..., hingga akhirnya lulus kuliah
IPK nya juga lumayan....
sebenernya Erly tuh rajin, rajin nyatet, rajin foto copy, rajin beli buku, tapi, ya itu dia
cepet putus asa.... dan menganggap dirinya lemot, jadi pandangan negatif pada dirinya sendiri yang membuat dia tambah lemot
Kiki : latah, ceplas ceplos dan sedikit galak
Kami lah yang sering menjadi provokator di kos. kami sering njailin temen-temen. bahkan ada yang sampai nangis......
sekarang Erly kerja di Subur ban, anaknya satu, cowok, suaminya adalah pacarnya yang dipacarinya sejak SMP, sungguh setia, apa gak laku ya? wkwkwkwk
Kiki nggak tahu kemana rimbanya, katanya masih pacaran dengan temenku juga, temen satu kampus, tapi gak kawin-kawin... pacaran terus...
sekarang Kiki kerja di SIMAS asuransi
Engel baru kemarin nikah, sama Beni...., pernikahan yang sederhana dan syahdu, dia kerja di WOM finance....
semoga bahagia Engelbertha Ceria Kristina bersama Marcelius Beni Santoso
jadikan perbedaan itu sesuatu yang indah....
sungguh aku sesalkan fenomena yang terjadi sekarang ini,
khususnya pada murid-muridku....
dulu..., waktu masih jadi mahasiswa ti, aku sama sekali tak punya komputer
untuk mengerjakan tugas atau membuat program
harus nongkrong di lab seharian, dengan konsekuensi sering pulang malam
dan dimarahi ibu kos.
ku maklumi, sebab, cewek pulang malam bisa menimbulkan persepsi negatif,
tapi, apa daya, untuk membuat program, kadang sampai lupa waktu.
dan ibu kos memang tak tahu kegiatan ku, meski sudah dijelaskan, dia kan gak pernah
kuliah, jadi gak tahu kalo' mahasiswa itu banyak tugasnya.
Atau kadang, pinjem teman yang baik hati. aku sering pinjam komputernya Erly,
teman kuliahku. dia seorang keturunan Tionghoa. jadi, kalo' ada yang bilang orang China itu pelit..., aku yang pertama kali akan menentangnya.
temanku banyak yang keturunan China, mereka baik padaku..., walaupun beda agama dan etnis.
Aku bilang, orang China orang yang paling tahu berterima kasih. mereka punya prinsip balas budi. Misalkan, aku membantu Erly untuk tugas kuliah, dia lalu berikan aku kue lapis dagangan mamanya... wkwkwkwk (kadang ngumpet-ngumpet bawanya, soalnya kadang diomelin mamanya ....)
Sekarang, banyak muridku pada bawa laptop, tapi tugas sekolah terbengkalai...
laptopnya banyak diinstal game, kadang di kelas buat FS (friendster)-an
Program yang ditugaskan, gak dikerjain...
aku kadang empet dibuatnya
dulu, saat kuliah, aku banting tulang untuk pinjem komputer sana sini, dan hasil yang kudapat memuaskan, aku Alhamdulillah lulus dengan predikat cum laude
sekarang, saat aku jadi guru, saat muridku tak kekurangan komputer, bahkan bisa menjinjing laptop, malah nilainya jeblok....
menyedihkan....
bagaimanaibunya, itulah anaknya (like mother, like daughter)
seorang ibu adalah guru pertama anak
anak pertama kali belajar dari ibunya
belajar bicara, berjalan, makan, minum
anak akan meniru segala sesuatu yang dilakukan ibu
dari hasil observasi saya dengan objek, lingkungan di sekitar saya, saya simpulkan
ibu yang cuek, anaknya jadi kurang peka terhadap lingkungan
ibu yang suka membanggakan diri, anaknya jadi sombong
ibu cepat panik, anaknya juga jadi pencemas
maka, ibu, jadilah guru yang baik untuk anak-anak di rumah
