mainan sesuai gender?

suatu hari kakak saya melarang dengan keras anak lelakinya mainan masak-masakan bersama dengan anak saya. Katanya, "anak laki-laki tidak boleh mainan masak-masakan"
lalu saya jawab "mungkin dia besok pengen jadi koki kayak rudi choerudin"
kakak saya menjawab lagi " profesi seperti itu, nanti tidak bisa buat nyari jodoh"
saya jawab " mungkin rudi-nya aja yang belum dapat jodoh, pak bondan winarno (wisata kuliner), chef ragil, dan masih banyak chef hotel bintang lainnya hidup normal punya istri dan anak"

bagi saya, tidak tabu bagi anak laki-laki bermain masak-masakan, lihat saja penjual nasi goreng, bakso, mie ayam atau soto dari mulai keliling sampai restoran dan hotel berbintang, hampir sebagian besar laki-laki bukan?

yang penting sebagai orang tua kita mestinya mengarahkan, konsep seks (baca: jenis kelamin) yang benar harus diajarkan sejak dini. saya yakin, jika dia memang laki-laki normal, kelak lama-lama dia tahu sendiri, siapa jati dirinya (bukan karena mainan boneka atau masak-masakan lantas dia jadi banci). Umumnya anak memang tidak bisa membedakan mainan "laki-laki" dan "perempuan".

bahwa anak laki-laki harus mainan mobil atau robot, ini tak dibenarkan juga, atau laki-laki pantang menangis, itu juga tak benar. laki-laki boleh menangis, begitu juga wanita, namun menangis wajar.

tunjukan bahwa dia anak laki-laki, dan tunjukkan kodrat seorang lelaki, bahwa dia nanti akan jadi pemimpin dan pengayom keluarga, dan sebagainya, tentunya ayah yg menjadi panutannya, karena ayah figur yang paling dekat untuk dijadikan contoh.

begitu juga dengan main setrika-setrikaan, emangnya kalo' laki-laki kenapa? emang cowok gak boleh nyetrika pakaiannya sendiri?
saya jadi tahu, kenapa suami saya sendiri sangat jarang membantu soal urusan rumah tangga, mungkin dari kecil, dia berpikiran itu pekerjaan perempuan, sama seperti kakaknya...

maka saya tak heran lagi bila kelak keponakan saya ini cuek terhadap pekerjaan rumah tangga

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to "mainan sesuai gender?"